Video ini menjelaskan secara singkat empat alasan fundamental kenapa anda disarankan memilih lensa 50mm sebagai lensa pertama anda, dari sudut pandang saya pribadi.
Artikel ini ditujukan kepada mereka yang awam namun bersemangat mempelajari fotografi; mereka yang mungkin belum mengetahui arah minat fotografinya. Jika anda sudah mengetahui arah minat fotografi anda sedari awal, artikel ini akan memberikan gambaran kepada anda bagaimana saya dulunya menemukan arah minat fotografi saya.
Seperti yang dijelaskan pada video, saya menyarankan anda menggunakan lensa 50mm bukan karena berbagai kelebihan yang ditawarkannya, tapi justru lebih karena keterbatasannya.
Berikut penjelasan yang lebih lengkap dari masing-masing keempat alasan tersebut:
Adanya fitur zoom memang membuat sebuah lensa lebih nyaman digunakan. Tapi jika anda membeli kamera untuk mempelajari fotografi dan bukan sekedar asal jepret, lensa fix akan membantu anda lebih cepat belajar. Kenapa?
Keterbatasan lensa 50mm dalam fitur zoom memaksa anda lebih aktif bergerak untuk mengubah komposisi foto. Ini berarti anda harus maju lebih dekat untuk mendapatkan komposisi yang lebih padat dan anda harus mundur lebih jauh untuk mendapatkan komposisi yang lebih lebar.
Bagaimana jika anda tidak bisa mundur lagi? Bagaimana jika anda tidak diperbolehkan mendekat? Ketika anda mengalami situasi seperti itu, itulah kesempatan anda belajar. Sebagaimana dicontohkan pada video, yaitu dua foto yang saya ambil pada acara Indonesian-Japan Expo 2013: Yuji – Weaver dan Team J – JKT48. Pengalaman tersebut serupa dengan yang dialami fotografer .
Ketika anda tidak mudah menyerah pada keadaan, kemungkinan anda akan menemukan jalan baru. Steve Simon dalam bukunya The Passionate Photographer juga menyarankan pembacanya menggunakan lensa fix sebagai salah satu cara untuk belajar tidak mudah menyerah pada keajaiban.
Foto anda akan relatif lebih rentan blur dibandingkan lensa yang ada fitur tersebut. Keterbatasan ini membuat saya kemudian mempelajari berbagai teknik memegang kamera untuk meminimalkan blur. Semua teknik untuk memegang kamera sestabil mungkin saya pelajari dari buku Digital Photography Book Vol.1 karangan Scott Kelby. Favorit saya adalah teknik pengaturan ritme nafas dan genggaman maut.
Sebagaimana dicontohkan pada video, saya berhasil mengambil gambar yang relatif tajam dengan rekor terlama setengah detik eksposur dalam keadaan handheld menggunakan lensa 50mm.
Rentang harga lensa 50mm ialah mulai dari 1 jutaan untuk 50mm F/1.8 sampai 64 jutaan untuk lensa legendaris Canon 50mm F/1.0. Rentang harganya relatif terjangkau untuk semua kalangan fotografer. Jika anda ke toko kamera mana saja, anda akan melihat lensa 50mm lah yang paling banyak dipajang di sana.
Ketiga alasan di atas tidak eksklusif untuk lensa 50mm. Lensa fix lainnya juga memiliki alasan yang serupa untuk dijadikan pilihan. Tapi alasan keempat inilah yang hanya dimiliki lensa 50mm:
Adaptasi penggunaan lensa 50mm lebih mudah dilakukan bagi orang awam sekalipun. Kebanyakan orang menggunakan lensa 50mm pada bodi kamera sensor APS-C sehingga jarak ekuivalennya berubah menjadi 80mm. Tapi hey, itu kabar bagus bagi yang gemar memotret model! Dari salah satu sesi seminar pada acara Focus Expo 2014, saya mendengar dari salah satu pembicara mengatakan bahwa jarak minimal lensa untuk foto model adalah 80mm. Yeay!
Lensa 50mm adalah batu loncatan yang sangat baik untuk memilih lensa berikutnya. Ketika kita sudah mengetahui arah minat fotografi kita dengan menggunakan lensa 50mm, cepat atau lambat kita akan menyadari bahwa lensa 50mm mungkin mulai tidak cukup ideal untuk mengakomodasi minat tersebut. Pada saat itu, anda dapat mencari lensa lain yang mampu mengakomodasi minat fotografi anda dengan lebih baik.
Itulah keempat alasan fundamental menurut saya pribadi kenapa anda sebaiknya memilih lensa 50mm sebagai lensa pertama anda. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.